Ia masih saja terduduk pilu
Matanya yang sayu kekuning-kuningan menyala di antara kesunyian
Di pinggir aspal berlinang genangan air
Memantulkan cahaya sang surya yang mulai mencondongkan badannya ke arah barat
Adakah keindahan di antara puing-puing paradigma hati??
Yang kini semuanya telah hilang tanpa arti
Ia masih saja terduduk mencengram pena
Ia masih saja mampu menggoreskan keindahannya di antara puing-puing sang istana
Ia tetap tegar meski ia sendiri
Ia adalah seorang yang tangguh namun adakalanya ia manangis dan meratap
Sabtu, 17 September 2011
Ia, Masih Saja
Posted by guntur on 07.10
0 komentar:
Posting Komentar